Faktual. Net, Mekah. Pada tanggal 19 Agustus 2018/8 Dzulhijjah 1439 H nanti, jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf pada 20 Agustus 2018/9 Dzulhijjah 1439 H. Petugas Indonesia akan menyisir hotel-hotel di Mekah tempat jemaah haji Indonesia diinapkan guna memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal di Mekah.
“Pada tanggal 19 Agustus setiap petugas kita harus memastikan betul bahwa seluruh jamaah yang ada dalam tanggung jawab kita semuanya harus sudah berada di Arafah setidak-tidaknya pada tanggal 8 Dzulhijjah malam,” ujar Menag Lukman Hakim Saifuddin di Hotel Al Wehdah Tower 1, Mekah pada Rabu malam, 15/8/2018 seperti dilansir dari Detik.com.
Lukman menjelaskan bahwa Jemaah asal Indonesia akan diberangkatkan ke Arafah dalam tiga fase yakni pagi hari pukul 08.00, pukul 12.00 dan pukul 16.00, ini dikarenakan jumlah jemaah haji Indonesia sangat banyak.
“Mengapa harus dipilah menjadi tiga tahap karena karena besarnya jumlah jemaah kita, oleh karenanya harus dilakukan secara berangsur-angsur,” jelas Lukman yang merupakan amirul hajj 2018.
Setelah tiga fase pemberangkatan itu, tugas petugas belum selesai karena harus dipastikan tidak ada jemaah yang tertinggal. Karena jemaah yang tidak berada di Arafah pada waktu wukuf 9 Dzulhijjah maka ibadah haji mereka tidak sah.
Jemaah haji Indonesia menempati 164 hotel yang tersebar merata di sudut-sudut kota Mekah. Penyisiran akan dilakukan petugas di 164 hotel ini dan wilayah-wilayah sekitarnya.
“Saya minta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1439 H malam agar petugas haji memastikan tidak ada satupun jemaah kita yang tidak terangkut menuju Arafah. Caranya petugas haji kita melakukan menyisir seluruh penginapan jemaah Indonesia di Mekah” ucap Lukman.
“Dan kita sudah melakukan pembahasan cukup serius terkait bagaimana operasionalisasinya agar apa yang kita rencanakan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya” tutup Menag RI saat ini.